Pengelolaan dan System
Pencatatan Kas Kecil
Dana Kecil disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran
yang jumlahnya relative kecil, Pengelolaan kas kecil adalah kasir yang
bertanggung jawab terhadap pembayaran-pembayaran melalui kas kecil. Ada dua
metode yang dignakan untuk mengelola kas kecil ini, yaitu metode imprest dan metode
fluktuasi. Yuk kita bahas satu persatu…cekidot…
1. Imprest Method
Pada metode atau system imprest, jumlah pada akun “kas kecil” selalu tetap, yaitu sebesar
cek yang diserahkan kepada kasir kecil untuk membentuk dana kas kecil. Kasir kas
kecil selalu menguangkan cek ke bank yang digunakan untuk membayar pengeluaran
kecil dan setiap melakukan pembayaran, kasir kas kecil membuat bukti
pengeluaran. Pencatatan pengeluaran dilakukan pada saat pengisian kembali.
Contoh:
PT. Kincir pada tanggal 3 April 2017
membentuk dana kas kecil sebesar Rp.1.000.000,00,-. Pengeluaran kas kecil
sampai dengan 17 April 2017 sebesar Rp.800.000,00,- dengan perincian sebagai
berikut.
Beban BBM Motor
Operasional Rp 450.000,00
Beban Alat Tulis
Kantor Rp
100.000,00
Beban Angkut Rp
200.000,00
Beban Administrasi
Kantor Rp 50.000,00
Total Rp
800.000,00
Pada tanggal 17 April 2017 dilakukan
pengisian kembali.
Ayat Jurnal yang disusun atas transaksi
diatas adalah sebagai berikut.
a.
Pada Saat Pengisian Kas Kecil.
Tgl
|
Akun
|
Debit
(Rp)
|
Kredit
(RP)
|
3 April 2017
|
Kas Kecil
Bank
|
1.000.000,00
|
1.000.000,00
|
b.
Pada Saat Pengeluaran Kas
Tidak ada jurnal
c.
Pada Saat Pengisian Kembali.
Tgl
|
Akun
|
Debit
(Rp)
|
Kredit
(RP)
|
17 April 2017
|
Beban BBM Motor Operasional
Beban Alat Tulis Kantor
Beban Angkut
Beban Administrasi Kantor
Bank
|
450.000,00
100.000,00
200.000,00
50.000,00
|
800.000,00
|
2. Fluctuation Method
Metode fluktuasi (Fluctuation Method) tidak berbeda dengan metode imprest dalam hal pembentukan dana. Namun
pada metode fluktuasi, saldo uang yang dicatat pada akun kas kecil selalu
berubah (tidak tetap). Fluktuasi tersebut sesuai dengan jumlah pengisian
kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Pencatatan dilakukan secara
langsung pada saat pengeluaran.
Contoh:
PT. Kincir pada tanggal 3 April 2017
membentuk dana kas kecil sebesar Rp.1.000.000,00,-. Transaksi yang terjadi
selanjutnya sebagai berikut
4 April 2017 Membeli BBM Motor Operasional Rp
450.000,00
6 April 2017 Membeli buku dan Alat Tulis Kantor Rp
100.000,00
10 April 2017 Membayar Ongkos Angkut Rp
200.000,00
13 April 2017 Membayar Administrasi Kantor Rp 50.000,00
17 April 2017 Mengisi Kembali Dana Kas Kecil Rp
800.000,00
Ayat jurnal yang dibuat untuk
transaksi-transaksi diatas sebagai berikut:
Tgl
|
Akun
|
Debit
(Rp)
|
Kredit
(RP)
|
3 April 2017
4 April 2017
6 April 2017
10 April 2017
13 April 2017
17 April 2017
|
Kas Kecil
Bank
Beban BBM Motor Operasional
Kas Kecil
Beban Alat Tulis Kantor
Kas Kecil
Beban Angkut
Kas Kecil
Beban Administrasi Kantor
Kas Kecil
Kas Kecil
Bank
|
1.000.000,00
450.000,00
100.000,00
200.000,00
50.000,00
800.000,00
|
1.000.000,00
450.000,00
100.000,00
200.000,00
50.000,00
800.000,00
|
Pada akhir periode tidak diperlukan lagi
penyusunan ayat jurnal penyesuaian karena setiap pengeluaran kas kecil telah
dilakukan pencatatan.
Demikian dari pembahasan artikel ini, semoga bermanfaat untuk para pembaca kurang dan lebihnya saya mohon maaf..
Terima kasih sangat membantu
BalasHapus